Khasiat teh hijau sudah tersebar dimasyarakat sejak lama. Berbagai penyakit berhasil dicegah atau disembuhkan dengan mengkonsumsi the hijau.
Kini , khasiat teh hijau terhadap kesehatan manusia bertambah lagi setelah peneliti dari jepang menemukan kaitan konsumsi teh hijau dengan suasana hati peminumnya.
Berdasarkan temuan dari penitian itu, kaum wanita dan pria yang sudah berusia lanjut, yang mengkonsumsi beberapa cangkir teh hijau sehari, akan mendapatkan kemungkinan terkena serangan blues atau perubahan mood kea rah yang negative, lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi teh hijau lebih sedikit.
Dr. Kaijun Niu, pengajar pada Universitas Tohoku dan rekan-rekannya yang melakukan sebuah penelitian mengenai depresi terhadap kaum usia lanjut dengan kaitan konsumsi teh hijau. Dalam penelitian itu, mereka menetapkan responden sebanyak 1.058 pria dan wanita berusia sekitar 70 tahun. Mereka dibagi dalam dua kelompok.
Dari total responden, sebanyak 488 orang mengakui mereka bisa meneguk empat cangkir atau lebih minuman teh hijau setiap harinya.
Sementara sebnayak 284 lagi menyatakan meminum teh hijau dua atau tiga cangkir dalam sehari dan sisanya sebanyak 286 orang mengaku mengkonsumsi satu cangkir setiap hari atau tidak sama sekali mengkonsumsi teh hijau.
Dari seluruh responden itu, sekitar 34% pria dan 38% wanita adalah penderita depresi,menurut laporan penelitian Dr. Kaijun Niu. Setelah diamati, ternyata mereka yang mengkonsumsi empat cangkir teh hijau dalam sehari, memiliki potensi terkena serangan depresi lebih rendah 44% dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi teh hijau dalam jumlah rendah atau tidak sama sekali.
Tim peneliti berkesimpulan kalau efek perlindungan yang lebih besar dari konsumsi teh hijau terhadap serangan depresi tidak mengenal status dari peminumnya, baik wanita atau pria, kaya atau miskin.
Komponen yang terkandung dalam the hijau, yakni theanine, salah satu senyawa asam amino, diperkirakan telah memberikan efek positif bagi otak untuk bekerja secara positif sehingga terhindar dari serangan depresi. Walaupun begitu, Niu dan timbelum bisa menegaskan kalau konsumsi the hijau dalam volume yang lebih besar lagi dapat menjadi resep anti depresi. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kaitan erat antara teh hijau dengan depresi.
Tetapi, tidak ada salahnya bagi masyarakat, khususnya kaum usia lanjut, untuk terus mengkonsumsi teh hijau sepanjang tidak ada efek negative yang ditimbulkan.
Depresi memabng lebih banyak dialami oleh orang usia lanjut. Mereka merasa tidak berguna lagi bagi keluarga dan masyarakat dan merasa tua.
Sumber: VOL.VI NO.284 19-25 JANUARI 2010.
Jumat, 16 April 2010
Implementasi Wawasan Nusantara
PENDAHULUAN
Implementasi Wawasan Nusantara
1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Konsep wawasan nusantara berpangkalan dasar Ketuhanan YME sebagai sila pertama Pancasila yang kemudian melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yang menjabarkan sila-sila berikutnya. Wawasan nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan pedoman bagi pengelolaan kelangsungan hidup bangsa Idonesia.
2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
b. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
c. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya.
d. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan.
3. Penerapan Wawasan Nusantara
a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara, khususnya di bidang wilayah, adalah diterima konsepsi Nusantara di forum internasional, sehingga terjaminlah integritas wilayah teritorial bangsa Indonesia.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia international termasuk negara-negara tetangga.
d. Penerapan Wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi.
e. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang satu tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas Pancasila.
f. Penerapan wawasan nusantara di bidang Pertahanan Keamanan terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan negara.
4. Tantangan dari Implementasi Wawasan Nusantara
Kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah.
Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara.
5. Aspek Ekonomi
Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yang meliputi;
a. Kekayaan di wilayah nusantara secara potensial dan efektif menjadi modal dan milik bersama bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa secara merata.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi diseluruh daerah dalam wilayah Indonesia.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam system ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
PEMBAHASAN
1. Bidang Pertanian
Inovasi pembangunan pertanian dan perdesaan perlu mempertimbangkan sumberdaya dan kebutuhan pengguna. Salah satu dasar yang dijadikan pertimbangan adalah potensi sumberdaya alam dan manusia.. Sumberdaya pertanian yang dimiliki para petani tidak lain adalah faktor – faktor produksi atau masukan dalam suatu proses produksi. Kita telah sepaham bahwa sumberdaya pertanian yang tersedia di tiap agroekosistem berbeda, agar program-program yang akan dilaksanakan perlu mempertimbangkan ciri spesifikasi pedesaan, terutama didasarkan atas potensi sumberdaya pertanian yang tersedia. Pendekatan tersebut tampaknya diterapkan dalam melaksanakan kegiatan pada Poor Farmer Income Improvement Through Innovation Project (PFI3P), salah satu kegiatan tersebut adalah pembuatan embung di Kabupaten Blora dan pembuatan dam di Kabupaten Temanggung..Pembangunan embung dan dam tersebut belum diikuti dengan inovasi teknologi usahatani dan kelembagaan air untuk pengembangan agribisnis, Untuk mengetahui lebih jauh tentang kineja embung dan dam serta potensi sumberdaya lainnya telah dilakukan studi dengan tujuan untuk mengetahui kinerja sumberdaya setelah adanya embung dan dam kemudian.merumuskan alternatif pengembangan dalam perspektif agribisnis..Keluaran Penelitian adalah informasi potensi sumberdaya pertanian untuk keperluan usahatani yang dikaitkan dengan pengembanganagribisnis.
2. Metodologi
Pendekatan yang digunakan adalah survey konvensional menggunakan kuesioner terstruktur dan semi terstruktur. Survey konvensional merupakan pendekatan pengumpulan data yang dilakukan dari sebagian populasi (sampling) yang dianggap mewakili keseluruhan ciri populasi yang hendak diketahui (representative). Kegiatan yang dilakukan adalah mengidentifikasi potensi sumberdaya pertanian terutama di sekitar bangunan embung dan dam yaitu dengan cara survey. Dari hasil yang diperoleh kemudian dianalisis untuk merumuskan alternatif rencana tindak pengelolaan sumberdaya untuk keperluan usahatani dalam perspektif agribisnis.. Lokasi studi di Kabupaten Blora terletak di Desa Kajengan Kecamatan Todanan, Desa Pengkolrejo Kecamatan Japah dan Desa Sendangrejo Kecamatan Ngawen, sedangkan di Kabupaten Temanggung adalah di Desa Ngabean, Kecamatan Candiroto, Desa Gilingsari Kecamatan Temanggung dan Desa Purwodadi Kecamatan Tembarak. Responden adalah para petani yang lahan usahataninya memperoleh air dari embung atau dam. Prosedur pengumpulan data adalah wawancara dengan dsar kuisionr. Data primer dan sekunder yang dikumpulkan terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian Data yang dikumpulkan kemudian ditabulasi dan dianalisis secara kualitatif dan deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel. . Semua hasil analisis dirangkum untuk mendiskripsikan kinerja sumberdaya pertanian yang terkait dengan pembangunan embung dan dam untuk usahatani. Untuk kelembagaan dan system agribisnis data yang dikumpulkan adalah data kualitatifdengan metode RRA.
3. Hasil Penelitian
Saat ini bagi petani di lokasi penelitian sangat sulit memperoleh modal dari luar baik untuk pengolahan lahan maupun untuk beli sarana produksi, sehingga para petani hanya mengandalkan kekayaan yang tersedia, artinya bahwa untuk membiayai usahatani tidak lagi sesuai kebutuhan, namun hanya seadaanya, Sehubungan dengan hal itu banyak saran yang diberikan oleh para ahli agar terus mengkaji dan mengimplementasikan pengadaan sumber modal di perdesaan. Kalau dikaitkan dengan semakin sempitnya luas lahan yang dikuasai petani dan di lain pihak lahan adalah faktor utama sumber daya, seyogyanya perlu dipikirkan kebijakan penguasaan lahan minimal untuk usahatani agar petani dapat hidup layak. Tampak adanya peningkatan luas areal tanam setelah dibangun dam artinya produksi akan meningkat.. Embung berfungsi sebagai penampung air hujan dan aliran permukaan, serta untuk menjamin tersediannya air pada akhir musim hujan sampai berakhirnya musim kemarau. Sebaiknya embung tidak dibangun pada lahan yang kemiringannya lebih dari 30%. Dengan memperhatikan hasil penelitian yang diperoleh terutama yang terkait dengan sumberdaya yang dimiliki dan dikelola oleh petani, tampak bahwa fokus utamanya adalah usahatani yang belum sepenuhnya terkait dengan pelaku agribisnis yang lain, Demikian juga keterkaitan mereka dengan sumber modal sangatlah minim. Apabila dilihat dari pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh petani yaitu sebagai pedagang hal ini perlu terus dikembangkan, bahkan kalau memungkinkan mereka dapat melepaskan lahannya kepada petani lain untuk menambah skala usaha.
4. Kesimpulan dan Saran
Sumberdaya manusia dan modal yang tersedia masih terbatas. Setelah dibuat embung, dan dam maka indek pertanaman petani meningkat antara 200 – 300, Kelompok pengelola air yang pernah terbentuk masih kurang berfungsi, Hubungan antar pelaku agribisnis di lokasi penelitian baik di Kabupaten Temanggung maupun Blora masih bersifat tidak langsung, mereka hanya berpikir dan bertindak untuk dirinya. Mereka kurang menyadari kalau saling membutuhkan. Dari pengamatan di lapangan justru ada kecenderungan ke arah yang kurang sehat karena di antara mereka saling kurang percaya bahkan ada yang bersifat ekploitatif. Dengan semakin terbatasnya sumberdaya maka pekerjaan sampingan perlu dikembangkan setiap inovasi pertanian sebaiknya tidak hanya terfokus pada tapiperlu diikuti dengan inovasi input produksi, pasca panen, kelembagaan .Untuk pengembangan agribisnis disarankan agar dikembangkan penguatan modal untuk usaha kecil menengah di pedesaan.
Implementasi Wawasan Nusantara
1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Konsep wawasan nusantara berpangkalan dasar Ketuhanan YME sebagai sila pertama Pancasila yang kemudian melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yang menjabarkan sila-sila berikutnya. Wawasan nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan pedoman bagi pengelolaan kelangsungan hidup bangsa Idonesia.
2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
b. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
c. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya.
d. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan.
3. Penerapan Wawasan Nusantara
a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara, khususnya di bidang wilayah, adalah diterima konsepsi Nusantara di forum internasional, sehingga terjaminlah integritas wilayah teritorial bangsa Indonesia.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia international termasuk negara-negara tetangga.
d. Penerapan Wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi.
e. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang satu tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas Pancasila.
f. Penerapan wawasan nusantara di bidang Pertahanan Keamanan terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan negara.
4. Tantangan dari Implementasi Wawasan Nusantara
Kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah.
Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara.
5. Aspek Ekonomi
Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yang meliputi;
a. Kekayaan di wilayah nusantara secara potensial dan efektif menjadi modal dan milik bersama bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa secara merata.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi diseluruh daerah dalam wilayah Indonesia.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam system ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
PEMBAHASAN
1. Bidang Pertanian
Inovasi pembangunan pertanian dan perdesaan perlu mempertimbangkan sumberdaya dan kebutuhan pengguna. Salah satu dasar yang dijadikan pertimbangan adalah potensi sumberdaya alam dan manusia.. Sumberdaya pertanian yang dimiliki para petani tidak lain adalah faktor – faktor produksi atau masukan dalam suatu proses produksi. Kita telah sepaham bahwa sumberdaya pertanian yang tersedia di tiap agroekosistem berbeda, agar program-program yang akan dilaksanakan perlu mempertimbangkan ciri spesifikasi pedesaan, terutama didasarkan atas potensi sumberdaya pertanian yang tersedia. Pendekatan tersebut tampaknya diterapkan dalam melaksanakan kegiatan pada Poor Farmer Income Improvement Through Innovation Project (PFI3P), salah satu kegiatan tersebut adalah pembuatan embung di Kabupaten Blora dan pembuatan dam di Kabupaten Temanggung..Pembangunan embung dan dam tersebut belum diikuti dengan inovasi teknologi usahatani dan kelembagaan air untuk pengembangan agribisnis, Untuk mengetahui lebih jauh tentang kineja embung dan dam serta potensi sumberdaya lainnya telah dilakukan studi dengan tujuan untuk mengetahui kinerja sumberdaya setelah adanya embung dan dam kemudian.merumuskan alternatif pengembangan dalam perspektif agribisnis..Keluaran Penelitian adalah informasi potensi sumberdaya pertanian untuk keperluan usahatani yang dikaitkan dengan pengembanganagribisnis.
2. Metodologi
Pendekatan yang digunakan adalah survey konvensional menggunakan kuesioner terstruktur dan semi terstruktur. Survey konvensional merupakan pendekatan pengumpulan data yang dilakukan dari sebagian populasi (sampling) yang dianggap mewakili keseluruhan ciri populasi yang hendak diketahui (representative). Kegiatan yang dilakukan adalah mengidentifikasi potensi sumberdaya pertanian terutama di sekitar bangunan embung dan dam yaitu dengan cara survey. Dari hasil yang diperoleh kemudian dianalisis untuk merumuskan alternatif rencana tindak pengelolaan sumberdaya untuk keperluan usahatani dalam perspektif agribisnis.. Lokasi studi di Kabupaten Blora terletak di Desa Kajengan Kecamatan Todanan, Desa Pengkolrejo Kecamatan Japah dan Desa Sendangrejo Kecamatan Ngawen, sedangkan di Kabupaten Temanggung adalah di Desa Ngabean, Kecamatan Candiroto, Desa Gilingsari Kecamatan Temanggung dan Desa Purwodadi Kecamatan Tembarak. Responden adalah para petani yang lahan usahataninya memperoleh air dari embung atau dam. Prosedur pengumpulan data adalah wawancara dengan dsar kuisionr. Data primer dan sekunder yang dikumpulkan terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian Data yang dikumpulkan kemudian ditabulasi dan dianalisis secara kualitatif dan deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel. . Semua hasil analisis dirangkum untuk mendiskripsikan kinerja sumberdaya pertanian yang terkait dengan pembangunan embung dan dam untuk usahatani. Untuk kelembagaan dan system agribisnis data yang dikumpulkan adalah data kualitatifdengan metode RRA.
3. Hasil Penelitian
Saat ini bagi petani di lokasi penelitian sangat sulit memperoleh modal dari luar baik untuk pengolahan lahan maupun untuk beli sarana produksi, sehingga para petani hanya mengandalkan kekayaan yang tersedia, artinya bahwa untuk membiayai usahatani tidak lagi sesuai kebutuhan, namun hanya seadaanya, Sehubungan dengan hal itu banyak saran yang diberikan oleh para ahli agar terus mengkaji dan mengimplementasikan pengadaan sumber modal di perdesaan. Kalau dikaitkan dengan semakin sempitnya luas lahan yang dikuasai petani dan di lain pihak lahan adalah faktor utama sumber daya, seyogyanya perlu dipikirkan kebijakan penguasaan lahan minimal untuk usahatani agar petani dapat hidup layak. Tampak adanya peningkatan luas areal tanam setelah dibangun dam artinya produksi akan meningkat.. Embung berfungsi sebagai penampung air hujan dan aliran permukaan, serta untuk menjamin tersediannya air pada akhir musim hujan sampai berakhirnya musim kemarau. Sebaiknya embung tidak dibangun pada lahan yang kemiringannya lebih dari 30%. Dengan memperhatikan hasil penelitian yang diperoleh terutama yang terkait dengan sumberdaya yang dimiliki dan dikelola oleh petani, tampak bahwa fokus utamanya adalah usahatani yang belum sepenuhnya terkait dengan pelaku agribisnis yang lain, Demikian juga keterkaitan mereka dengan sumber modal sangatlah minim. Apabila dilihat dari pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh petani yaitu sebagai pedagang hal ini perlu terus dikembangkan, bahkan kalau memungkinkan mereka dapat melepaskan lahannya kepada petani lain untuk menambah skala usaha.
4. Kesimpulan dan Saran
Sumberdaya manusia dan modal yang tersedia masih terbatas. Setelah dibuat embung, dan dam maka indek pertanaman petani meningkat antara 200 – 300, Kelompok pengelola air yang pernah terbentuk masih kurang berfungsi, Hubungan antar pelaku agribisnis di lokasi penelitian baik di Kabupaten Temanggung maupun Blora masih bersifat tidak langsung, mereka hanya berpikir dan bertindak untuk dirinya. Mereka kurang menyadari kalau saling membutuhkan. Dari pengamatan di lapangan justru ada kecenderungan ke arah yang kurang sehat karena di antara mereka saling kurang percaya bahkan ada yang bersifat ekploitatif. Dengan semakin terbatasnya sumberdaya maka pekerjaan sampingan perlu dikembangkan setiap inovasi pertanian sebaiknya tidak hanya terfokus pada tapiperlu diikuti dengan inovasi input produksi, pasca panen, kelembagaan .Untuk pengembangan agribisnis disarankan agar dikembangkan penguatan modal untuk usaha kecil menengah di pedesaan.
Langganan:
Postingan (Atom)